Tampilkan postingan dengan label peternakan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label peternakan. Tampilkan semua postingan

Manfaat Ayam petelur bagi Manusia

Maret 01, 2020 Comment
Salam info untuk kita semua :)
Kita akan membahas beberapa manfaat ayam petelur bagi kesehatan  manusia, mari simak bersama

Mengkonsumsi daging memang menjadi salah satu kebutuhan untuk memenuhi gizi yang ada di dalam tubuh. Ada berbagai jenis daging yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh. Salah satu jenis daging yang banyak dikonsumsi yakni daging ayam petelur atau disebut juga ayam pedaging. Harganya yang relatif terjangkau dibandingkan jenis daging lainnya, membuat ayam petelur banyak diminati oleh masyarakat. Selain terjangkau, mendapatkan daging ayam petelur mudah, dan dapat dijadikan berbagai jenis olahan masakan dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk membuatnya matang.
Manfaat ayam petelur
Ayam petelur ini, meskipun tergolong memiliki harga yang murah dan terjangkau, tetapi juga memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan, diantaranya:
  1. Memperbaiki Sel-sel Tubuh Yang Rusak
Sel yang ada dalam tubuh selalu melakukan regenerasi agar sel yang rusak dapat segera diperbarui dengan sel yang baru. Sehingga aktivitas dan kerja sel dapat berjalan dengan baik. Untuk memperbarui sel yang rusak, diperlukan zat asam amino esensial agar proses penggantian sel berjalan dengan baik. Asam amino esensial ini dapat ditemukan pada daging ayam petelur.  Dengan menngkonsumsi ayam petelur, maka asupan asam amino esensial dalam tubuh dapat terpenuhi dan tubuh akan mudah meregenerasi sel yang rusak.
  1. Mudah Dicerna
Dibandingkan dengan jenis daging ayam dan jenis daging yang lain, ayam petelur memiliki daging yang seratnya lebih pendek dibanding dengan jenis daging lainnya. Pendeknya serat daging yang dimiliki oleh ayam petelur, membuat daging ayam petelur lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan. Sehingga, sistem pencernaan tidak perlu usaha yang berat untuk mencerna zat gizi yang ada di dalam daging ayampetelur.
  1. Kandungan Protein Setara Dengan Daging Merah
Daging ayam petelur memiliki kandungan protein yang cukup tinggi tidak kalah dengan daging merah seperti daging kambing dan daging sapi. Protein yang terkandung dalam ayam petelur mampu memenuhi kebutuhan protein yang diperlukan oleh tubuh.
  1. Rendah Kolesterol
Daging ayam petelur merupakan jenis daging yang dapat diolah menjadi berbagai macamolahan. Hampir semua bagian dari ayam petelur, mulai dari daging, kulit, jeroan dan bagian tubuh lainnya dapat dikonsumsi. Semua bagian ayam petelur yang dapat dikonsumsi tidak memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, sehingga tergolong aman untuk sering dikonsumsi. Daging ayampetelur tergolong daging ayamputih yang memiliki lemak jenuh yang rendah dibandingkan dengan jenis daging merah
  1. Mengandung Zat Besi Haeme
Daging ayam pada umumnya memiliki kandungan zat besi di dalamnya sama seperti dengan makanan nabati. Namun, zat besi yang ada di dalam ayam petelur ini yakni zat besi haeme, atau jenis zat besi yang lebih mudah dicernna oleh tubuh. Zat besi haeme lebih mudah dicerna oleh tubuh dibandingkan zat besi biasa yang terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari nabati. Zat besi haeme yang terkandung di dalam ayam petelur ini juga baik untuk mencegah terjadinya penyakit anemia.
  1. Rendah Lemak
Mengkonsumsi daging ayam petelur tidak seperti mengkonsumsi daging lainnya yang memiliki kandungan lemak yang relatif tinggi. Ayam petelur memiliki kandungan lemak yang rendah, sehingga tetap aman meskipun sering dikonsumsi.
ayam Memenuhi kebutuhan gizi sangatlah penting untuk tubuh agar kesehatan tetap terjaga.  Mengkonsumsi daging putih seperti daging ayam petelur dapat dijadikan salah satu makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh. Selain gizinya yang beragam, harga ayam petelur yang beragam membuat daging ayam petelur dapat sering dikonsumsi tanpa harus  merogoh kocek yang terlalu dalam.
Nah itulah Beberapa manfaat dari ayam petelur bagi kita semua, semoga bermanfaat.

Manfaat Tanaman Herbal untuk Ayam Broiler

Maret 01, 2020 Comment

manfaat tanaman herbal untuk ayam broiler
Kita akan membahas manfaat Tanaman Herbal untuk ayam broiler dan mungkin juga untuk jenis unggas lainnya juga bisa , mari kita simak bersama

manfaat tanaman herbal untuk ayam broiler

Pemberian ramuan tanaman obat alami pada unggas telah terbukti dapat memberi respon positif terhadap pertumbuhan dan penyakit. Pemberian scara rutin dapat lebih mengefisienkan penggunaan pakan sehingga dapat menurunkan biaya pakan, menjadikan unggas kita jarang sakit dan menurunkan mortalitas, lemak karkas sangat rendah, aroma daging dan telur tidak amis, karkas lebih kuning cerah, warna kuning telur lebih oranye / skor diatas 7, dan mengurangi bau kotoran ayam (ammonia), dan menjadikan produk ternak kita sangat sangat aman dikonsumsi manusia.
Ini semua akan membantu menjaga keberlangsungan usaha kita scara jangka panjang, baik dari segi bisnis maupun sosial.
Hasil tanaman obat yang bisa digunakan pada unggas: 
> campuran kunyit, bawang putih, daun pepaya: menguatkan berbagai penyakit seperti CRD, kolera, koksidiosis, radang usus bahkan AI. 
> lidah buaya: antikuman 
> campuran cabe jawa, temulak, temu ireng, lempuyang, gula tebu: menyehatkan, mengefisienkan penggunaan pakan 
> Daun pepaya: tambah nafsu makan, meningkatkan daya tahan tubuh .. 
> lengkuas: menyehatkan 
> daun sirih: antibiotik alami, obat luka .. 
> Bratawali, pasak bumi, sambiloto: meningkatkan nafsu makan, menguatkan fisik saat cuaca panas, natal malaria unggas atau leuco .. 
> Kencur: penambah nafsu makan, pereda radang tenggorokan .. 
> temulawak: menyehatkan
> Bawang putih: meningkatkan stamina dan kekebalan terhadap penyakit .. 
> Bawang merah: obat ngorok / CRD dan ingus .. 
> Jahe: menghangatkan dan meningkatkan stamina .. 
> Buah mengkudu: menyehatkan dan memacu pertumbuhan

> Akar rumput teki: menyehatkan badan, buat kulit ayam cepat merah tanda sehat 
> Campuran jahe + bawang putih + miyak sayur: luka luka 
> Gula kelapa: menguatkan tubuh, hemat obat akibat penyakit Gumboro 
> Larutan tembakau, minyak kelapa: menghilangkan kutu pada unggas, susut ulat lalat di kotoran ayam .. 
Dosisnya? Ya silahkan dicoba sendiri la sob, masak harus dikasih info yg detil seh..hehehe yg pasti ramuan tanaman obat ini bisa mulai diberikan sejak awal. Semoga bermanfaat untuk kita semua dan salam Info untuk kita semua 

TATA CARA ATAU MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM BROILER / PEDAGING DARI AWAL SAMPAI PROSES PANEN

Maret 01, 2020 Comment

TATA CARA ATAU MANAJEMEN  PEMELIHARAAN AYAM BROILER / PEDAGING DARI AWAL SAMPAI PROSES PANEN



-Berbagi ilmu Peternakan-


Pemeliharaan ayam broiler ditujukan untuk mencapai beberapa sasaran yaitu tingkat kematian serendah mungkin, kesehatan ternak baik, berat timbangan setiap ekor setinggi mungkin dan daya alih makanan baik (hemat). Untuk mencapai hal-hal tersebut ada beberapa hal pokok yang perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya dalam pemeliharaan ayam pedaging yaitu perkandangan dan peralatan serta persiapannya, pemeliharaan masa awal dan akhir, pemberian pakan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pengelolaan.

Dalam Pemeliharaan ayam kitadapati macam macam masalah yg Akan kita hadapi saat proses Pemeliharaan ayam Broiler atau pedaging

  1. Bagaimanakah system perkandangan yang baik untuk ayam broiler?
  2. Bagaimanakah pola pemberian pakan yang benar untuk ayam broiler?
  3. Bagaimanakah tata laksana / manajemen pemeliharaan yang baik untuk ayam broiler?
  4. Penyakit apa saja yang dapat menyerang ayam broiler?
  5. Bagaimanaka cara pencegahan dan Pengobatan penyakit pada ayam broiler.
    1> TIPE KANDANG
         A* KANDANG POSTAL
    


   
   Selain Biaya pembuatannya yang Cukup dibilang terjangkau, juga sangat Ringan bagi yang mau meluas usaha Ternak Ayam 
   Kandang ayam tipe potong Atau Broiler biasanya kandang berbentuk postal dengan alasnya memakai tanah atau semen dan diberi litter berupa serbuk gergaji atau sekam. Dan kandang panggung dimana kandang dibuat seperti pondokan dengan panjang dan lebar sesuai populasi dan alasnya terbuat dari bahan yang kokoh. Alas diberi jarak agar kotoran mudah jatuh ke bawah.
   
      B* KANDANG TERTUTUP / CLOSE HOUSE
      
    Kandang broiler sistem closed house adalah kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi (kontak dengan organisme lain) dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit stress yang terjadi pada ternak.
    Didalam sebuah kandang ternak unggas ini harus diperhatikan kualitas udaranya. Kualitas udara dilihat dari kandungan oksigen, karbondioksida, karbonmonoksida dan amoniak dengan batasan tertentu. Adapun batasan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
   
    
  • Oksigen > 19.6%
  • Karbondioksida < 0.3%
  • Karbonmonoksida < 10 ppm
  • Amonia < 10 ppm
Bila kondisi kandang tidak sesuai dengan ketentuan diatas maka ventilasi yang kurang harus ditingkatkan.
  • Kelembaban relatif >< 45 – 65%
  • Kecepatan angin setelah 28 hari >< 350 – 500 FPM (Feet Per Minute)
Kecepatan angin diatas 500 FPM tidak ekonomis dan tidak berpengaruh positif bagi performa ayam. Closed house dapat bervariasi tergantung pada lingkungan dan kemampuan finansial peternak. Secara umum ragam yang ada di lapangan terdiri dari::
  1. Sistem Tunnel : menggunakan Fan dan tirai tanpa cooling system.
  2. Full closed house : ada Fan cooling system dan tirai/penutup dinding samping.
  3. Full otomatic closed house.
Pada sistem 1 dan 2 umumnya menggunakan alat pakan dan minum manual atau tempat pakannya saja manual sementara air minum menggunakan bell drinker . Pada sistem 3, closed house dengan perlengkapan serba otomatis termasuk alarm sistemnya. Struktur umum kandang broiler sistem closed house dan perlengkapanya:
  1. Bangunan kandang: baik bangunan baru maupun renovasi kandang.
  2. Kipas dan fan : dapat terdiri dari exhaust fan, blower fan, ceiling/roof fan ataupun Wall fan
  3. Material cooling dan perlengkapannya: celpad yang baik material cooling lainnya ataupun fogging system.
  4. Dinding kandang: dapat berupa solid wall, tirai/curtain system dan celing material.
  5. Filter cahaya/light filter/light trap
  6. Air inlet
  7. Lighting system
  8. Control panel + electrical system
C* UKURAN KANDANG DAN Jarak ANTAR KANDANG
 1. Luas kandang ayam broiler yang akan dibangun akan menentukan kapasitas jumlah ayam yang akan dipelihara.
Kapasitas kandang yang akan dibangun harus disesuaikan dengan kemampuan menjual (sebaiknya menggunakan sistem all in all out).
Sebagai perbandingan, tingkat kepadatan untuk pemeliharaan ayam broiler di iklim tropis seperti di Indonesia setidaknya 9-10 ekor/m persegi. Tingkat kepadatan ini didasarkan pada ayam broiler periode finisher yaitu pada umur diatas 4 minggu.

2. Ukuran kandang ayam broiler yang ideal, lebar kandang ayam broiler idealnya 6 meter dan lebar maksimal kandang ayam broiler yaitu 8 meter.
Panjang tergantung lahan atau disesuaikan dengan kemampuan kerja untuk 1 (satu) tenaga kerja.  Tinggi kandang ideal 2.5-3 meter tergantung bahan atap yang dipakai.

3. jarak antar kandang ayam broiler idealnya adalah 20 meter, dengan jarak minimum selebar kandang (diukur dari teritis atau ujung atapsampai ke teritis atau ujung atap lagi).


   2>  PEMBERIAN PAKAN


Prinsip-prinsip sederhana tentang efisiensi pakan:

1.    “Banyak pakan, banyak daging”

Prinsip ini adalah bagaimana kita membuat Ayam menjadi banyak makan, karena jika konsumsi pakan tinggi Pertumbuhan lebih cepat dan daging yang dihasilkan lebih banyak.

2.    “Bobot masuk, umur maju”

Jika ayam memiliki pertumbuhan yang baik maka pemakaian pakan bisa lebih hemat. Sebagai contoh: Berat 1,8 kg standart dicapai pada umur 35 hari. Jika pertumbuhan lebih baik, berat tersebut dapat dicapai pada umur 33 hari dan pakan bisa dihemat selama dua hari.   Misal populasi ayam 5.000 ekor dan pada umur tersebut per hari rata-rata menghabiskan 17 sak pakan, maka jumlah pakan yang bisa dihemat adalah 34 sak. Jika harga pakan Rp 212.500 per sak, total biaya pakan yang bisa dihemat adalah Rp 7.225.000.


3.    “Daging yang dihasilkan per sak pakan”
Seberapa efisien penggunaan pakan untuk menghasilkan daging bisa dikelompokkan menurut tabel di bawah ini  ( 1 sak pakan = 50 kg) 
Daging yang dihasilkan
tiap 1 sak pakan (kg)
Kategori
> 33Sangat bagus
32 – 33Bagus
30 – 31Sedang
28 – 29Jelek
< 28Sangat jelek
Frekuensi Pemberian Pakan Ayam Broiler
Umur
Frekuensi Pemberian Pakan
Minggu I (1 - 7 hari)
9 kali tiap 2 jam (mulai 06.00 - 23.00)
Minggu II (8 - 14 hari)
5 kali tiap 3 jam (mulai 07.00 - 19.00)
Minggu III (15 - 21 hari)
4 kali tiap 4 jam (mulai 07.00 - 19.00)
Minggu IV (22 - 28 hari)
3 kali tiap 4 jam (mulai 07.30 - 15.00)
Minggu V (29 - 35 hari)
2 kali tiap 6 jam (mulai 07.30 - 15.00)
Minggu VI (36 - 42 hari)
2 kali tiap 6 jam (mulai 07.30 - 15.00)
Minggu VII (> 43 hari)
2 kali tiap 6 jam (mulai 07.30 - 15.00)
Sumber: (Ardana, 2009)
Kualitas dan kuantitas pakan broiler yang diberikan dibedakan berdasarkan fase pertumbuhan broiler yaitu fase starter (umur 0 - 4 minggu) dan fase finisher (4 - 6 minggu) (Ardana, 2009).
Kualitas dan Kuantitas Pakan Fase Starter
Pada fase starter, kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7-0,9%, ME: 2800-3500 kkal/kg makanan. Sedangkan kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi empat golongan, yaitu:
1.      Minggu ke - 1 (1 - 7 hari) 17 gram/ekor/hari
2.      Minggu ke - 2 (8 - 14 hari) 43 gram/ekor/hari
3.      Minggu ke - 3 (15 - 21 hari) 66 gram/ekor/hari
4.      Minggu ke - 4 (22 - 28 hari) 91 gram/ekor/hari
Keseluruhan jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram (Ardana, 2009).
Kualitas dan Kuantitas Pakan Fase Finisher
Pada fase finisher kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7-0,9%, dan energi (ME): 2900-3400 kkal/kg. Sedangkan kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur, yaitu:
1.      Minggu ke - 5 (29 - 35 hari) 111 gram/ekor/hari
2.      Minggu ke - 6 (36 - 42 hari) 129 gram/ekor/hari
3.      Minggu ke - 7 (43 - 49 hari) 146 gram/ekor/hari
4.      Minggu ke-8 (50-56 hari) 161 gram/ekor/hari
Keseluruhan jumlah pakan per ekor pada umur 29-56 hari adalah 3.829 gram pakan.


3> TATACARA PEMELIHARAAN


                 PERIODE PERSIAPAN                       

A. PENCUCIAN PERALATAN KANDANG 
  • Tempat minum dan tempat makan dikeluarkan dari kandang kemudian dicuci dengan detergen lalu dibilas. Selanjutnya direndam dalam larutan desinfektan dan ditiriskan (jangan dijemur, cepat rusak). Bila perlu gallon dan selang minum direndam dalam larutan asam sitrat (sitrun) 100-300 gram per 100 liter air selama 12 jam, kemudian bilas sampai bersih.
  • Pipa, selang, dan tower dibersihkan dengan larutan asam sitrat 100-300 gram per 100 liter air. Caranya, isi penuh tower dengan larutan asam sitrat, buka ujung pipa/selang sampai larutan mengalir ke ujung, lalu tutup ujung pipa/selang tersebut dan diamkan selama    12 jam. Setelah itu bilas dengan air bersih, dan pastikan dinding tower dan dinding pipa/selang bersih dari segala jenis kotoran (sisa obat, lumut, lendir, dsb).
  • Chick guard atau penyekat DOC dicuci dengan desinfektan lalu dibilas sampai bersih.
  • Tirai dinding, tirai plafon, tirai sekat, tirai alas (cover slat), tirai bawah direndam dan dicuci dengan detergen, dibilas sampai bersih kemudian didesinfeksi.
  B. PENCUCIAN KANDANG
  • Buang seluruh kotoran dari dalam kandang ke tempat yang jauh, kerok semua gumpalan kotoran yang masih melekat pada bagian-bagian kandang.
  • Untuk kandang yang banyak kutu dan serangga, gunakan insektisida terlebih dahulu sebelum melakukan pencucian kandang.
  • Basahi lantai/slat dan dinding kandang dengan larutan detergen 1 kg per 100 liter air dan diamkan selama 1 jam (supaya mudah dicuci).
  • Sikat dan cuci seluruh bagian kandang, kemudian bilas dengan air bersih sampai tidak ada kotoran yang tersisa.
  • Setelah semua bagian kandang bersih, bersihkan rumput dan semak di sekitar kandang agar tidak menjadi sarang penyakit.
  • Untuk lantai tanah, tanah di bawah kandang panggung dan parit sekitar kandang disiram dengan larutan soda api 2 kg per 100 liter air (gunakan gembor plastik, jangan menggunakan sprayer karena soda api bersifat korosif).
  • Lantai dan dinding kandang dikapur dengan dosis 1 kg untuk 10 m2 lantai postal atau  untuk 15 m2 slat dan panggung.
  • Lakukan pemasangan tirai kandang, baik tirai luar maupun tirai dalam (tirai brooding termos jangan sampai bocor, terutama bagian bawah).
  • Seluruh peralatan yang sudah bersih dimasukkan ke dalam kandang. Setelah itu lakukan desinfeksi secara menyeluruh dengan formalin (5 liter formalin 40% dalam 95 liter air) kemudian kandang diistirahatkan minimal 14 hari.
  • Selama masa istirahat kandang, lakukan servis terhadap pemanas serta inspeksi pada seluruh sarana penunjang (sumber air, bak air, instalasi listrik, dsb).
C. PERSIAPAN SEBELUM DOC DATANG

Diatas merupakan gambaran Brooding Sebelum DOC / bibit broiler datang 
  • Taburkan sekam secara merata ke seluruh permukaan lantai dengan ketebalan 3-5 cm.
  • Tempat pakan, tempat minum, chick guard, lampu dan pemanas harus sudah terpasang 2 hari sebelum DOC datang.
  • Tinggi chick guard yang disarankan 40-50 cm, terbuat dari seng, kayu, atau bambu (berbentuk jeruji atau anyaman).
  • Letakkan pemanas di tengah chick guard dengan ketinggian 1.25 meter, perhatikan arah panas dan temperatur.
  • Pemakaian koran disarankan hanya 1 lapis di atas litter (sekam), dan hanya dipakai pada hari pertama saja.
  • Intensitas cahaya minimal 20 lux, kurang lebih setara dengan 10 watt SL/TL atau           60 watt lampu pijar per chick guard pada ketinggian 170 cm.
  • Sediakan celupan kaki dan hand sprayer berisi larutan desinfektan untuk petugas kandang dan tamu yang keluar masuk lokasi kandang.
  • Setelah semua persiapan selesai, lakukan penyemprotan ke seluruh bagian kandang termasuk peralatannya dengan menggunakan desinfektan yang disarankan.

  D. Tempat pakan dan tempat minum 

JenisUmurPerbuah Untuk
Feeder tray (nampan)0 – 3 hari4 – 7 hari8 – 10 hari80 ekor60  ekor40  ekor
Tempat pakan gantung 5 kgTempat pakan gantung 10 kg11 – 15 hari11 – 15 hari30 – 35 ekor35 – 40 ekor
Tempat pakan gantung 5 kgTempat pakan gantung 10 kg16 – panen16 – panen20 – 25 ekor30 – 35 ekor
Tempat minum otomatisTempat minum manual0 – 10 hari0 – 10 hari100 – 120 ekor60   – 80   ekor
Tempat minum otomatisTempat minum manual11 – panen11 – panen60 – 80 ekor30 – 35 ekor
 E. Pemanas 
Jenis Pemanas
Jumlah DOC
(Musim Panas)
Jumlah DOC
(Musim Dingin)
Diameter
Chick Guard
Pemanas gas700 – 800600 – 7004 meter
Semawar600 – 700500 – 6003.5 meter
Batu bara600 – 700500 – 6003 meter
Drum (grajen/kayu)700 – 800600 – 7004 meter
 F. CHICK-IN
  • Nyalakan pemanas minimal 2 jam sebelum DOC tiba (pre-heating), agar temperatur brooding sudah cukup stabil saat DOC masuk dan liter sudah menjadi hangat.
  • Siapkan pakan dan air minum dalam brooder sebelum DOC tiba. Air minum yang disarankan adalah air gula 2-3% (20-30 gram gula merah per liter air minum).
  • DOC yang jelek atau cacat langsung dikeluarkan, sedangkan yang lemah dapat dibantu minum dengan cara mencelupkan ujung paruh ke dalam air gula.
  • Amati penyebaran dan tingkah laku anak ayam dalam chick guard. Setelah DOC dipastikan dalam kondisi nyaman, lakukan evaluasi crop fill:

Setelah 6 jam ditebar, minimal 80% tembolok berisi pakan dan air.
Setelah 12 jam ditebar, 100% tembolok harus berisi pakan dan air.



  • Apabila tembolok terlalu keras, berarti ayam kurang minum. -> Amati temperatur dan ketersediaan air minum.
  • Apabila tembolok terlalu encer, berarti ayam kurang makan ->Amati temperatur dan ketersediaan pakan.
  • Apabila tembolok kosong ->Amati situasi brooding secara menyeluruh, terutama temperatur dan pencahayaan Apabila diperlukan chick guard bisa diketuk secara perlahan-lahan agar anak ayam aktif makan dan minum.


PAKAN DAN AIR MINUM
  • Selama 3 hari pertama anak ayam harus dipaksa untuk aktif makan dan minum, bisa dibantu dengan cara mengetuk chick guard secara perlahan-lahan atau pakan diberikan sesering mungkin.
  • Pakan yang tersisa dikumpulkan dan diayak untuk diberikan kembali pada ayam, tetapi jangan dicampur dengan pakan baru. Tempat pakan harus selalu dibersihkan sebelum pakan yang baru diberikan.
  • Mulai umur 2 hari tempat minum harus digantung, dan setiap hari tingginya disesuaikan setinggi punggung ayam.
  • Pada umur 8 hari tempat pakan gantung mulai diperkenalkan. Diharapkan pada umur 10 hari ayam sudah mengenal tempat pakan gantung, dan paling lambat umur 12 hari semua tempat pakan harus sudah digantung.
  • Selepas masa brooding, pakan diberikan minimal 2 kali sehari dengan tempat pakan diatur setinggi tembolok ayam.
  • Jika menggunakan tempat minum obat (bell drinker), perhatikan level air sbb:
-. Umur kurang dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm di bawah bibir drinker.(supaya terjangkau dan mudah diminum ayam kecil)
-. Umur lebih dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm dari dasar drinker. (supaya tidak mudah tumpah dan tetap terjangkau ayam besar)
-. Piringan tempat minum dibersihkan setiap pagi dan sore, sisa air dibuang.
Jenis DOC
Feed Intake
(Minggu I)
Body Weight
(Minggu I)
Deplesi
Platinum160> 170 gr0.5%
Gold150> 160 gr0.7%
Silver140> 150 gr1.5%

B.        PELEBARAN SEKAT
  • Mulai umur 3 hari dilakukan pelebaran secara bertahap mengikuti kondisi ayam. Pelebaran harus diikuti dengan penambahan serta pengaturan tempat pakan/minum. Posisi pemanas diatur sedemikian rupa agar penyebaran panas bisa merata.
  • Sebagai acuan, pelebaran chick guard diatur sebagai berikut:
Umur (Hari)
Ekor/m2
160 – 65
340 – 45
625 – 30
820 – 25
1015 – 20
1410 – 15
188 – 10
>188 (full house)

NB: Pelebaran di atas merupakan acuan standart,
pada prakteknya harus disesuaikan dengan kondisi ayam
PEMANAS DAN LITTER
  • Sebaiknya di setiap brooder disediakan thermometer ruang untuk memantau suhu, akan tetapi pengamatan terhadap kondisi kenyamanan ayam yang paling tepat adalah dengan melihat perilaku ayam itu sendiri (bahasa ayam).
  • Pemanas dinyalakan setidaknya sampai umur 14 hari, kondisi dingin bisa diperpanjang. Bila ayam kepanasan, pemanas dapat dimatikan dengan tetap memperhatikan penyebaran dan kondisi ayam dalam chick guard.
  • Litter yang digunakan harus kering dan sudah didesinfeksi sebelumnya. Formalin bisa digunakan untuk tujuan tersebut (5 liter formalin 40% dalam 95 liter air).

1. Untuk kandang panggung
  • Penggantian litter disarankan dilakukan pada umur 8-10 hari. Pembukaan cover slat dapat dimulai pada umur 18 hari untuk daerah panas dan 21 hari untuk daerah dingin.
  • Dengan tetap mempertimbangkan kondisi litter, pembukaan cover slat dapat diundur jika cuaca benar-benar sangat dingin.
  • Pembukaan cover slat dilakukan secara bertahap mulai dari 25%, 50%, 75%, hingga terbuka semua. Saat pembukaan cover slat, tirai samping bawah (sarung) harus sudah terpasang.

 Gambar 5: Tirai samping bawah (sarung) tampak dari kolong kandang.


2.  Untuk kandang postal dan double deck.
  • Ketebalan litter minimal 3-5 cm, penggantian litter mengikuti jadwal sbb:

Umur (hari)8-1016-1721-2528-dst
Penggantian litterGanti 100%Ganti yang menggumpalGanti 100%Tabur
  •  Setelah umur 25 hari litter cukup ditabur dan diambil yang menggumpal saja. Penggantian litter dilakukan secara perlahan-lahan,
  •  Setelah pengerukan dan penggantian liter selesai, posisi ayam dapat digeser ke arah liter baru dan lakukan penggantian pada sisi berikutnya.

E.         VENTILASI
1.    Masa brooding
Urutan pembukaan tirai apabila temperatur brooding terlalu panas adalah sbb:
Buka tirai plafon –> Buka tirai dalam mulai dari atas ke bawah –> Bila masih terlalu panas bisa ditambah bukaan pada tirai luar pada sisi yang berlawanan dengan arah angin, juga dari atas ke bawah –> Bila suhu mulai dingin, urutan penutupan tirai dilakukan sebaliknya.

2.  Selepas masa brooding
Pembukaan tirai samping harus dimulai dari atas ke bawah dengan pengaturan sbb:
Buka terlebih dahulu tirai yang berlawanan dengan arah angin. Pembukaan dilakukan secara bertahap dengan melihat kondisi ayam. Jika pembukaan tirai samping dirasa belum cukup, bisa dilanjutkan pembukaan tirai bawah (buka dulu tirai yang berlawanan dengan arah angin, dibuka dari bawah ke atas).

F.         PENCAHAYAAN
  • Sebagai patokan praktis, untuk setiap chick guard minimal diberi 10 watt SL/TL atau    60 watt lampu pijar dengan ketinggian 170 cm, selanjutnya ditambah sesuai kebutuhan.
  • Jika siang hari cuaca gelap, lampu harus dinyalakan agar feed intake dan water intake tidak terganggu.
  • Mulai umur 4 hari, pada malam hari perlu dibuat suasana gelap 1-2 jam untuk produksi hormon pertumbuhan (melatonin) dan sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi lampu padam tiba-tiba agar ayam tidak mati numpuk.
PERIODE FINISHER
A.        PAKAN DAN AIR MINUM
  • Pada periode ini yang perlu diperhatikan adalah proses penggantian pakan dari starter ke finisher. Pergantian ini harus dilakukan secara bertahap dengan urutan sbb:
–  Hari 1 penggantian               (¾ starter + ¼ finisher)
–  Hari 2 penggantian               (½ starter + ½ finisher)
–  Hari 3 penggantian               (¼ starter + ¾ finisher)
–  Hari 4 penggantian               semua pakan finisher
  • Pastikan jumlah dan rasio tempat pakan dan tempat minum terpenuhi.
  • Pada daerah beriklim panas, pakan diberikan saat temperatur tidak terlalu panas (pagi dan sore hari). Pakan diberikan minimal 2 kali sehari dengan perbandingan 40% pagi hari dan 60% sore hari. Jika tengah malam pakan masih kurang bisa ditambah.
  • Pada siang hari tempat pakan bisa dinaikkan untuk menambah ruang gerak ayam sehingga dapat mengurangi panas.
  • Untuk meningkatkan feed intake di malam hari, perlu dilakukan upaya membangunkan ayam minimal 5 kali dalam semalam.

Lebar
Kandang
Jumlah
Lajur
Lajur Tempat Pakan
Lajur Tempat Minum
5 – 7 m4 lajur4 lajur4 lajur
8 – 10 m5 lajur5 lajur5 lajur



B.        KEPADATAN AYAM  

NoJenis KandangBerat PanenEkor/m2
1Postal/Double Deck< 1,51,5 – 1,71,8 – 2,0
> 2
10 – 128 – 97 – 8
6 – 7
2Panggung< 1,51,5 – 1,71,8 – 2,0
> 2
11 – 1310 – 119 – 10
7 –   8
3Closed House< 1,51,5 – 1,71,8 – 2,0
> 2
13 – 1512 – 1311 – 12
10 – 11

C.         PANEN AYAM
  • Sebelum panen lakukan pengosongan/angkat tempat pakan, air minum tetap diberikan untuk mencegah hilangnya berat badan akibat dehidrasi.
  • Disarankan memberikan air gula 5% apabila jarak kandang dan tujuan lebih dari 100 km atau perjalanan lebih dari 3 jam (untuk mengurangi susut).
  • Penangkapan harus dilakukan dengan hati-hati, ayam ditangkap pada bagian bawah kaki untuk mencegah memar dada dan paha. Untuk mencegah patah tulang kaki karena meronta dan gerakan sayap, pegang erat-erat pada persendian bawah.
  • Ayam yang belum terpanen harus tetap dirawat dengan baik.
  • Hindari penangkapan ayam pada saat suhu udara sangat panas.
  


4> VAKSINASI ATAU PENCEGAHAN PENYAKIT

Vaksinasi merupakan salah satu cara paling awal dalam usaha pencegahan terhadap masuknya penyakit ke tubuh ayam. Diharapkan dengan dilakukannya vaksinasi dapat menguatkan sistem kekebalan tubuh ayam sehingga dapat mencegah ayam terinfeksi penyakit. Dalam pelaksanaan vaksinasi, terdapat beberapa jenis vaksin yang digunakan serta cara pengaplikasiannya pun berbeda. Berikut ditulis beberapa hal tentang vaksinasi mulai dari pengertian vaksin dan vaksinasi, penyimpanan vaksin yang benar, jenis-jenis vaksin, serta cara pengaplikasian vaksin.

Pencegahan Penyakit
Selain vaksinasi, program pencegahan penyakit lainnya yaitu dengan cara memberikan vitamin/vitachick yang berfungsi untuk untuk mencegah ayam stess dari perjalanan yang cukup jauh. Pencegahan penyakit dilakukan sejak sebelum DOC dimasukkan kandang. Kandang dibersihkan dan dicuci terlebih dahulu.
Selama pemeliharaan, usaha lain untuk pencegahan penyakit adalah dengan cara tindakan hygienis dan sanitasi kandang yang teratur, membersihkan tempat pakan dan minum minimal 2 kali sehari serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar kandang.
5> KESIMPULAN

Pemeliharaan ayam broiler ditujukan untuk mencapai beberapa sasaran yaitu tingkat kematian serendah mungkin, kesehatan ternak baik, berat timbangan setiap ekor setinggi mungkin dan daya alih makanan baik (hemat). Untuk mencapai hal-hal tersebut ada beberapa hal pokok yang perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya dalam pemeliharaan ayam pedaging yaitu perkandangan dan peralatan serta persiapannya, pemeliharaan masa awal dan akhir, pemberian pakan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pengelolaan.

SEMOGA BERMANFAAT TERIMAKASIH